Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART I

   , , , , , ,  2 comments
DESAIN JARINGAN
Sebuah perusahaan dengan nama PT Mineral Abadi memiliki jaringan internal untuk memfasilitasi komunikasi antara host-host yang terdapat pada bagian KEUANGAN,bagian KARYAWAN,bagian SALES dan bagian SERVER FARM. Pada jaringan internal PT.MA memiliki 4 router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda pada bagian tersebut. Selain itu jaringan internal PT.MA dapat terkoneksi ke internet melalui router GW.Setiap bagian memiliki banyak host yang berbeda yaitu bagian KAYAWAN sebanyak 116 host,bagian KARYAWAN sebanyak 108,bagian SALES sebanyak 52 host ,dan bagin SERVER FARM sebanyak 41 host. Perusahan juga memiliki server yang dapat di akses oleh public dan di tempatkan pada area DMZ. Pengamanan akses dari jaringan internal ke internet dan dari internet ke DMZ menggunakan perangkat cisco ASA. Topologi jaringan dari PT Mineral Abadi yang di simulasikan menggunakan cisco packet tracer terlihat seperti gambar berikut:


Proses Pengerjaan


A.    1 jaringan dengan 116 hosts

2^? – 2 >= 116 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 116 hosts). 
2^7 – 2 >= 116 hosts yaitu menghasilkan 126 hosts per subnet.

Dibutuhkan 7 bit hostid sisa untuk membentuk 116 host per subnet, sehingga sisa bit 
host id yang bisa digunakan untuk subnetting adalah 16-7 = 9 bit hostid.

1.  Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^9 = 512 subnet baru.

2.  Ada berapa host per subnet? 2^7-2 = 126 host per subnet.

3.  Subnet-subnet yang valid:
Ø   Default subnetmask : 255.255.0.0

00000000. 00000000

↓ disubnet 9 bit

11111111.10000000

128+64+32+16+8+4+2+1=255    . 128
Ø  Subnetmask baru : 255.255.255.128.

Ø   Block size/kelipatan : 256 – subnetmask baru = 256-128=128.

Subnet 1
: 172.16.0.0/25
Pertama
: 172.16.0.1/25
IP Terakhir
: 172.16.0.126/25
IP Broadcast
: 172.16.0.127/25
Subnet 2
: 172.16.0.128/25
IP Pertama
: 172.16.0.129/25
IP Terakhir
: 172.16.0.254/25
IP Broadcast
: 172.16.0.255/25
Subnet 3
: 172.16.1.0/25
IP Pertama
: 172.16.1.1/25
IP Terakhir
: 172.16.1.126/25
IP Broadcast
: 172.16.1.127/25
Subnet 4
: 172.16.1.128/25
IP Pertama
: 172.16.1.129/25
IP Terakhir
: 172.16.1.254/25
IP Broadcast
: 172.16.1.255/25
Subnet 5
: 172.16.2.0/25
IP Pertama
: 172.16.2.1/25
IP Terakhir
: 172.16.2.2126/25
IP Broadcast
: 172.16.2.127/25

↓
↓
↓
↓
↓
Subnet 508
: 172.16.253.0/25
IP Pertama
: 172.16.253.1/25
IP Terakhir
: 172.16.253.126/25
IP Broadcast
: 172.16.253.127/25
Subnet 509
: 172.16.253.128/25
IP Pertama
: 172.16.253.129/25
IP Terakhir
: 172.16.253.254/25
IP Broadcast
: 172.16.253.255/25
Subnet 510
: 172.16.254.0/25
IP Pertama
: 172.16.254.1/25
IP Terakhir
: 172.16.254.124/25
IP Broadcast
: 172.16.254.255/25
Subnet 511
: 172.16.255.0/25
IP Pertama
: 172.16.255.1/25
IP Terakhir
: 172.16.255.126/25
IP Broadcast
: 172.16.255.127/25
Subnet 512
: 172.16.255.128/25

Subnet 1 dialokasikan untuk 1 jaringan dengan 116 hosts. Subnet 2-512

sisa.

B.  1 jaringan dengan 108 hosts

Karena hosts yang dibutuhkan 108 hosts lebih besar dari 64 dan lebih kecil dari 128 maka subnet 2 dialokasikan untuk 1 jaringan dengan 108 hosts dengan alamat subnet yaitu 172.16.0.128/25


IP Pertama
: 172.16.0.129/25
IP Terakhir
: 172.16.0.254/25
IP Broadcast
: 172.16.0.255/25



C.    1 jaringan dengan 52 hosts

Alamat subnet 3 yang tersisa 172.16.1.0/25 disubnet lagi (VLSM) untuk memenuhi 
1 jaringan dengan 52 hosts. Subnet ini menyediakan 7 bit hostid yang tersisa untuk 
dapat digunakan untuk subnetting.

2^? – 2 >= 52 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 52
hosts). 2^6 – 2 >= 52 hosts yaitu menghasilkan 62 hosts per subnet.

Dibutuhkan 7 bit hostid sisa untuk membentuk 52 host per subnet, sehingga sisa bit 
host id yang bisa digunakan untuk subnetting adalah 7-6 = 1 bit hostid.

1.  Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^1 = 2 subnet baru.

2.  Ada berapa host per subnet? 2^6-2 = 62 host per subnet.

3.  Subnet-subnet yang valid:
Ø   Default subnetmask : 255.255.255.128

10000000

↓ disubnet 1 bit

11000000

.128+64=192
Ø  Subnetmask baru : 255.255.255.192.
Ø  Block size/kelipatan : 256 – subnetmask baru = 256-192=64.

Subnet 1: 172.16.1.0/26

IP Pertama
: 172.16.1.1/26
IP Terakhir
: 172.16.1.62/26
IP Broadcast
: 172.16.1.63/26
Subnet 2
: 172.16.1.64/26
IP Pertama
: 172.16.1.63/26
IP Terakhir
: 172.16.1.126/26
IP Broadcast
: 172.16.1.127/26



Subnet 1 dialokasikan untuk memenuhi 1 jaringan dengan 108 host didalamnya. Subnet 2 sisa

D.    1 jaringan dengan 41 hosts

Karena hosts yang dibutuhkan 41 hosts lebih besar dari 32 dan lebih kecil dari 64 maka 
subnet 2 dialokasikan untuk 1 jaringan dengan 41 hosts dengan alamat subnet yaitu

172.16.1.64/26

IP Pertama
: 172.16.1.63/26
IP Terakhir
: 172.16.1.126/26
IP Broadcast
: 172.16.1.127/26


E.     1 jaringan dengan 2 hosts

Alamat subnet 4 yang tersisa yaitu 172.16.1.128/25 disubnet lagi (VLSM) untuk
memenuhi 1 jaringan dengan 2 hosts. Subnet ini menyediakan 7 bit hostid yang tersisa
untuk dapat digunakan untuk subnetting

2^? – 2 >= 2 hosts (2 pangkat berapa lebih besar sama dengan 2 hosts).
2^2 – 2 >= 2 hosts yaitu menghasilkan 2 hosts per subnet.

Dibutuhkan 7 bit hostid sisa untuk membentuk 2 host per subnet, sehingga sisa bit host id yang bisa digunakan untuk subnetting adalah 7-2 = 5 bit hostid.

1.  Akan terbentuk berapa subnet baru? 2^5 = 32 subnet baru.

2.  Ada berapa host per subnet? 2^2-2 = 2 host per subnet.

3.  Subnet-subnet yang valid:

Ø  Default subnetmask : 255.255.255.128

                                                                10000000

                                                          ↓ disubnet 5 bit

                                                          11111100

                                                 128+64+32+16+8+4=252
Ø  Subnetmask baru : 255.255.255.252.

Ø   Block size/kelipatan : 256 – subnetmask baru = 256-252=4.

Subnet 1
: 172.16.1.128/30
IP Pertama
: 172.16.1.129/30
IP Terakhir
: 172.16.1.130/30
IP Broadcast
: 172.16.1.131/30
Subnet 2
: 172.16.1.132/30
IP Pertama
: 172.16.1.133/30
IP Terakhir
: 172.16.1.134/30
IP Broadcast
: 172.16.1.135/30
Subnet 3
: 172.16.1.136/30
IP Pertama
: 172.16.1.137/30
IP Terakhir
: 172.16.1.138/30
IP Broadcast
: 172.16.1.139/30
Subnet 4
: 172.16.1.140/30
IP Pertama
: 172.16.1.141/30
IP Terakhir
: 172.16.1.142/30
IP Broadcast
: 172.16.1.143/30
Subnet 5
: 172.16.1.144/30
IP Pertama
: 172.16.1.145/30
IP Terakhir
: 172.16.1.146/30
IP Broadcast
: 172.16.1.147/30
↓
↓
↓
↓
↓
Subnet 28
: 172.16.1.172/30
IP Pertama
: 172.16.1.173/30
IP Terakhir
: 172.16.1.174/30
IP Broadcast
: 172.16.1.175/30
Subnet 29
: 172.16.1.176/30
IP Pertama
: 172.16.1.177/30
IP Terakhir
: 172.16.1.178/30
IP Broadcast
: 172.16.1.179/30
Subnet 30
: 172.16.1.180/30
IP Pertama
: 172.16.1.181/30
IP Terakhir
: 172.16.1.182/30
IP Broadcast
: 172.16.1.183/30
Subnet 31
: 172.16.1.184/30
IP Pertama
: 172.16.1.185/30
IP Terakhir
: 172.16.1.186/30
IP Broadcast
: 172.16.1.187/30
Subnet 32
: 172.16.1.188/30
IP Pertama
: 172.16.1.189/30
IP Terakhir
: 172.16.1.190/30
IP Broadcast
: 172.16.1.191/30
  
Subnet 1 dialokasikan untuk memenuhi 1 jaringan dengan 2 host didalamnya.Subner 2 – 32 sisa (digunakan untuk alokasi semua router)

 Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART II 

Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART III

Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART IV

Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART V

Keamanan Jaringan CISCO dengan Studi Kasus PART VI



2 comments:

  1. AnonymousJune 20, 2020 at 6:19 AM

    terima kasih tutorialnya...sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  2. AnonymousJune 22, 2020 at 1:17 PM

    kren mas tutoriaknya

    ReplyDelete

Informasi:
Form komentar ini menggunakan moderasi, setiap komentar yang masuk akan melalui proses pemeriksaan sebelum ditampilkan dalam kolom komentar.

Memasang link dan konten yang mengandung pornografi di komentar tidak akan di tampilkan. Hanya komentar yang membangun dan sesuai topik artikel saja yang akan kami tampilkan.

Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.